ICC Mass Homily 06/28/2025: Kebebasan Sejati (True Freedom)
By Romo Matheus Ro, SVD
Bible readings for the Mass (Solemnity of Saints Peter and Paul): Acts 12:1-11; 2 Timothy 4:6-8, 17-18; and Matthew 16:13-19
Kebebasan adalah kualitas yang tak ternilai dan memberi kita kehidupan. Kebebasan memberdayakan kita untuk merasa aman, berkreasi, dan bermurah hati; tanpanya, kita menjadi terancam punah dan berfokus pada diri sendiri.
Saat Amerika merayakan deklarasi kemerdekaannya, Gereja memberi penghormatan hari ini kepada St. Petrus dan Paulus dengan mengajak kita untuk merenungkan dari Kitab Suci yang menyoroti pengalaman mereka dalam penjara.
Dalam bacaan suci hari ini, kita temukan Petrus dipenjarakan pada jaman penganiayaan Herodes terhadap Gereja awal. Pembebasannya dicari dengan sungguh bukan melalui kekerasan atau kekacauan, tetapi melalui kuasa doa. Melalui campur tangan ilahi, khususnya, bantuan seorang malaikat, Petrus mendapatkan kembali kebebasannya.
Paulus, sementara itu, menulis dari sel penjaranya di Roma kepada Timotius, seperti yang disampaikan dalam bacaan kedua. Surat ini menunjukkan bahwa Paulus merenungkan misinya dengan tujuan yang mendalam, mengakui kesetiaannya dan menyatakan bahwa dia telah menyelesaikan perlombaan. Dia siap untuk meneruskan obor ke generasi berikutnya.
Bagi Paulus, kebebasan sejati bukan sekadar terbukanya pintu penjara. Kebebasan terletak pada hubungannya dengan Kristus yang memungkinkan dia untuk bangkit di atas keterbatasan duniawi dan dipersatukan dengan Tuhan untuk kekekalan.
Renungan kitab suci ini memotivasi kita untuk menyadari bahwa dasar iman kita tidak dibangun semata oleh upaya manusia. Jika para pengikut Yesus mula-mula hanyalah sebuah gerakan sosial, mereka akan dihancurkan oleh kekuatan politik yang menentang mereka. Mereka bisa dengan mudah dikurung dan dibelenggu di balik jeruji penjara.
Kebebasan sejati dalam menghadapi penindasan semacam itu bukanlah tentang tentara Kristen yang meruntuhkan dan membuka lebar gerbang penjara. Sebaliknya, kebebasan ini menunjuk kepada tangan seorang malaikat atau kasih Kristus yang menawarkan penghiburan dan dorongan. Ketika kita menerima dukungan ilahi seperti ini, kita menemukan keberanian untuk bertindak dengan cara yang menciptakan perubahan yang berarti.

Petrus dan Paulus belajar pelajaran penting ini sejak awal kehidupan mereka. Petrus, dengan keterbatasan manusianya, tidak terlepas dari ketakutan dan rasa malu yang menguasai dia pada malam penangkapan Yesus. Kebebasannya yang sejati hanya datang setelah dia memperbarui hubungannya dengan Kristus yang bangkit.
Demikian pula, Paulus dibebaskan dari kebenciannya terhadap para pengikut Yesus hanya melalui pertobatan transformatif yang diprakarsai oleh Yesus sendiri setelah kebangkitanNya.
Keterpenjaraan muncul dalam berbagai bentuk di dunia kita. Walaupun beberapa disebabkan oleh faktor eksternal atau ketidakadilan, seperti kemiskinan dan kurangnya pendidikan, kurungan yang paling kuat sering berakar di dalam diri kita, dalam kebencian, kebencian, rasa malu, dan iri hati.
Pilihan tindakan berdosa yang kita buat biasanya berasal dari hati yang keras dan pikiran yang terbatas. Rantai keterkurungan ini dapat terbentuk dari waktu ke waktu dan makin lama makin menjebak hati dan pikiran kita.
Jadi, apa yang kita lihat sebagai sumber utama keterberlengguan di hati kita hari ini? Hal ini bisa berasal dari suatu relasi beracun dan tidak sehat. Bisa juga karena pilihan karier yang tidak memuaskan, atau luka batin yang belum disembuhkan dari masa lalu.
Kita harus menolak mitos bahwa kita dapat membebaskan diri hanya dengan berusaha sedikit lebih keras. Gereja memandang Petrus dan Paulus lewat perayaan hari ini sebagai contoh yang inspiratif dan saksi yang bertentangan dengan anggapan di atas. Kekuatan mereka tidak berasal dari kontrol pribadi tetapi dari iman yang kokoh kepada hubungan mereka dengan Yesus Kristus.
Kebebasan sejati diukur dengan kepercayaan kita, terlepas dari apakah itu membuka pintu seperti Petrus atau menghadirkan tantangan seperti Paulus.
Feature image: American flag at Copper Spur Lodge, Broken Bow, OK.